Jakarta - Operator Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), PT Angkasa Pura II (AP II) berperang melawan para calo tiket. AP II mengimbau kepada para calon penumpang tidak beli tiket dari calo karena tidak bisa terbang terkait identitas (KTP) yang berbeda.
Namun para calo tiket sekarang tidak kalah akal, karena dapat mengakali hal tersebut dengan membuat KTP palsu.
Hal tersebut seperti diungkapkan Deputi Direktur Pelayanan Bandara PT Angksa Pura II Zulfahmi ditemui di XXI Club Djakarta Theater, Jumat (18/7/2014).
"Calo-calo sekarang ada yang sampai bikinin KTP sekalian, makanya kadang masih bisa lolos," kata Zulfahmi.
Para calo ini memanfaatkan masyarakat yang masih banyak belum memiliki e-KTP sehingga para calo tersebut hanya membutuhkan foto dari calon penumpang yang membeli tiketnya.
"Jadi foto tinggal dilaminating, sehingga menyerupai KTP asli, modus-modis ini sering kita jumpai, salah satu buktinya kita sudah kesekian kali menyita KTP palsu," ujarnya.
"Mereka mungkin masih bisa lolos di check-in awal tapi begitu pemeriksaan ke dua belum tentu lolos," tambahnya.
Zulfahmi mengungkapkan, oknum para airlines yang bekerjasama dengan para calo. Bahkan ada juga oknum pegawai maskapai penerbangan ada yang menjadi calo.
"Orang AP II nggak ada yang jadi calo, itu ada di airlines," katanya
Untuk itu, untuk menghilangkan calo saat musim mudik Lebaran 2014, semua counter penjualan tiket di Bandara Soetta ditutup.
"H-7 dan H+ 7 kita tutup semua penjualan tiket di bandara, jadi calon penumpang harus beli tiket jauh-jauh hari atau di luar bandara," kata Direktur Utama PT AP II Tri Sunoko.
Tri menegaskan, penutupan counter penjualan tiket tersebut bertujuan untuk menghindari adanya transaksi uang, karena disitulah para calo-calo tiket bermain.
"Pokoknya tidak ada transaksi uang, pihak airlines pun tidak boleh buka penjualan tiket di bandara," tegasnya.
Ia menambahkan, AP II hanya akan mengizinkan pembukaan counter untuk pencetakan tiket atau untuk perubahan jadwal tiket pesawat.
"Jadi nanti hanya ada counter kecil yang hanya melayani print tiket atau perubahan jadwal terbang. Ini juga untuk menghindari pihak airlines kerjasama dengan oknum calo," tutupnya.