Jakarta - Perkembangan industri penerbangan tidak diragukan lagi kini meningkat pesat. Menghadapi ini, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Emirsyah Satar tidak ingin besar kepala karena persaingan akan semakin ketat.
"Penerbangan masa kini mengalami perkembangan luar biasa. Dengan perkembangan ini tentunya kompetisi semakin ketat. We must work smarter, faster and make decision quicker. Kita harus lakukan ini bersama-sama. Oleh sebab ini saya mengajak let's continue as a team. Karena biasanya dalam kompetisi ini banyak gangguan dan tantangan yang dihadapi. We must protect Garuda karena Garuda adalah perusahaan yang kita banggakan," tutur Emir dalam sambutannya diiringi tepuk tangan riuh para direksi dan tamu dalam ruangan.
Hal ini disampaikan pria yang mengenakan batik cokelat berlengan panjang ini dalam acara Launching Program Garuda Indonesia Discovery Our Journey to Excellence di Auditorium Garuda City Center, Cengkareng, Jumat (9/5/2014).
Tak hanya itu, Emir juga berbagi kisah sukses Garuda yang berhasil dinobatkan sebagai salah satu maskapai penerbangan terbaik dunia untuk kategori first class.
"Kita juga masuk the best first class (nomor 3) dan the best top 10 (nomor 8) di dunia. Tak hanya itu, makanan yang kita sajikan dari Aerofood (ACS) juga termasuk salah satu yang terbaik. Di atas first class kita ada Singapore Airlines dan Qatar Airlines. Kita juga dinobatkan the best economy classtahun lalu," lanjutnya.
Mengamini pernyataan Emir, Marketing Sales Garuda Erik Meijer juga menuturkan rencana penambahan rute Garuda untuk kelas pertama.
"Sebagaimana diketahui first class kita berhasil masuk ke the best first class in the world. First class kita saat ini lebih banyak terbang ke Jepang dan Jeddah. Semakin panjang perjalannya semakin nikmat terasa. Dalam rangka itu juga bulan ini kita datangkan lagi 1 pesawat untuk penerbangan Jakarta-Amdsterdam non stop mulai Mei mendatang. Penerbangan itu memakan waktu 14 jam dan terasa nikmatnya," tutup suami dari Maudy Koesnaidi yang mengenakan kemeja batik berwarna ungu.