Jakarta - Umumnya traveler menginginkan kursi yang berada dekat jendela. Tapi bagaimana bila hal demikian di dapat tapi jendelanya tertutup?
Dihimpun detikTravel dari berbagai sumber, Rabu (23/8/2017), ada alasan mengapa semua orang menginginkan jendela saat menggunakan moda transportasi pesawat. Salah satunya, mereka dapat melihat pemandangan yang menakjubkan dari ketinggian.
Beberapa waktu belakangan, jika traveler mendapatkan kursi di pinggir bukan berarti mendapatkan pemandangan bagus. Karena, seringkali barisan kursi tidak sesuai dengan jendelanya dan hanya mendapatkan setengah panelnya saja atau bahkan jendelanya hanya replika.
Jadi kenapa kursi tidak sesuai dengan jendela? Menurut ahli penerbangan, hal itu bergantung pada jumlah penumpang yang diangkut oleh masing-masing maskapai.
Semakin banyak kursi di pesawat terbang membuat biaya operasional dan tarif harga tiket pesawat tetap rendah. Maka, perusahaan berusaha menyesuaikannya dengan hal demikian.
Faktor-faktor di atas yang menyebabkan pula jarak antar kursi semakin sempit. Karena masing-masing maskapai mengubah interiornya, namun bodi pesawat tetap sama.
"Jendela adalah bagian dari struktur pesawat terbang dan tidak akan bergerak. Seiring perubahan kebijakan penerbangan jatah kursi pun bisa berubah, juga sebagai konsekuensinya, kedekatan jendela dengan kursi sama beruntungnya dengan apapun," kata John Johndy Haddy, yang telah menerbangkan 70 jenis pesawat yang berbeda seperti dikutip dari The Sun.
Saat perusahaan penerbangan menginginkan lebih banyak barisan kursi di pesawatnya, kemungkinan hal itu cocok dengan jendela tidaklah mungkin. Karena desain jendela harus mempunyai jarak lebar tertentu agar sesuai dengan tekanan di ketinggian.
Pada beberapa pesawat terbang seperti easyJet, deretan kursi terakhir bahkan tidak memiliki jendela. Hal itu dikarenakan posisinya berada di sebelah toilet. Hmmm...